
Mengapa Banyak Orang Sulit Berkata Tidak?
Pernahkah kamu ingin menolak permintaan seseorang, tapi akhirnya tetap mengiyakan? Banyak orang mengalami hal serupa. Sulit berkata tidak bukan sekadar soal “nggak enakan”, tapi ada alasan psikologis yang mendasarinya.
1. Takut Tidak Diterima
Banyak orang sulit berkata “tidak” karena mereka takut akan ditolak kembali. Mereka khawatir jika penolakan itu merusak hubungan yang sudah ada. Otak kita secara alami ingin mempertahankan hubungan sosial, dan mengatakan “tidak” sering kali terasa seperti risiko kehilangan koneksi. Inilah mengapa, secara refleks, kita memilih mengiyakan walau sebenarnya berat.
2. Ingin Menyenangkan Orang Lain (People Pleasing) Sehingga Sulit Berkata Tidak
Banyak orang tumbuh dengan keyakinan bahwa menjadi orang baik berarti selalu membantu, selalu hadir, dan tidak mengecewakan siapa pun. Pola pikir ini membentuk perilaku people pleaser, yaitu keinginan kuat untuk menyenangkan orang lain bahkan dengan mengorbankan diri sendiri.
3. Saat mengatakan “tidak”, sebagian orang langsung merasa bersalah.
Beberapa orang merasa bersalah setelah menolak. Mereka menganggap bahwa berkata “tidak” sama dengan menjadi egois atau tidak peduli. Padahal, menjaga batasan diri justru adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain.

4. Pola Asuh dan Pengalaman Masa Kecil
Banyak perilaku dewasa kita terbentuk dari pengalaman masa kecil. Orang tua sering mengajarkan anak untuk patuh dan tidak membantah. Ketika mendengar nasihat seperti “anak baik selalu menurut,” anak menyerapnya sebagai kebenaran. Akibatnya, mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa menolak itu salah, dan membawa pola pikir ini sampai dewasa. Akibatnya, berkata “tidak” terasa salah.
5. Kurangnya Keterampilan Asertif Hingga Sulit Berkata Tidak
Asertivitas adalah kemampuan menyampaikan pikiran dan perasaan dengan jujur, tanpa menyakiti orang lain. Sekolah atau keluarga jarang mengajarkan komunikasi asertif. Karena itu, saat harus menolak, banyak orang merasa ragu. Mereka menganggap penolakan akan menimbulkan konflik atau dianggap tidak sopan.
Cara Melatih Diri Agar Berani Mengatakan Tidak
- Sadari bahwa “tidak” bukan berarti jahat. Kamu punya hak untuk berkata tidak tanpa harus merasa bersalah.
- Latih kalimat penolakan yang sopan tapi tegas. Contoh: “Terima kasih sudah mengajak, tapi aku tidak bisa.”
- Dengarkan kebutuhan dirimu. Jika kamu terus memprioritaskan orang lain tanpa memperhatikan dirimu sendiri, kamu bisa kelelahan secara emosional. Tubuh dan pikiranmu akan mengirim sinyal bahwa kamu butuh istirahat dan perhatian.
- Mulai dari situasi kecil. Cobalah berkata tidak pada hal-hal yang risikonya kecil dulu, seperti ajakan hangout saat kamu sedang ingin istirahat.
- Pertimbangkan untuk bicara dengan profesional. Konseling dapat membantumu menggali akar dari kebiasaan sulit berkata tidak.
Baca Juga : 7 Sinyal Kamu Butuh Ke Psikolog
Saat kamu berkata “tidak,” kamu sedang menunjukkan kepedulian pada dirimu. Kamu melindungi energi dan batasmu. Ini bukan sikap egois, melainkan bentuk sayang pada diri sendiri.Dengan belajar membangun batasan sehat, kamu bisa menjaga hubungan tetap seimbang dan tidak melelahkan.
💬 Masih sering merasa bersalah saat menolak permintaan orang lain? Sanara bisa bantu kamu mengenali akar emosinya dan membangun cara komunikasi yang sehat.
📞 WhatsApp: 0881-0818-50808
📧 Email: halo@sanara.id