
Psikosomatis: Gangguan Mental yang Terasa di Tubuh
Kamu sering sakit kepala, lelah berkepanjangan, atau mual tanpa sebab medis yang jelas? Bisa jadi itu bukan hanya masalah fisik—bisa jadi kamu sedang mengalami psikosomatis. Ini bukan kondisi yang dibuat-buat. Psikosomatis adalah respon nyata tubuh terhadap stres dan tekanan mental yang tak tertangani.
Apa Itu Psikosomatis?
Psikosomatis merupakan istilah untuk gangguan fisik yang dipicu atau diperparah oleh kondisi psikologis seperti stres, kecemasan, atau depresi. Artinya, tubuh dan pikiran saling terhubung lebih dalam dari yang kita kira. Saat mental terganggu, tubuh ikut bereaksi.
Alih-alih menunjukkan stres dengan menangis atau meluapkan emosi, seseorang yang mengalami psikosomatis bisa saja merasakan gejala seperti:
- Nyeri di dada
- Sakit kepala terus-menerus
- Gangguan pencernaan (mual, perut melilit)
- Misalnya, kamu merasa lelah sepanjang hari padahal tidurmu cukup. Kondisi ini bisa membingungkan. Kamu mungkin mulai bertanya-tanya, “Ada apa dengan tubuhku?
- Detak jantung cepat tanpa sebab jelas
Kenapa Psikosomatis Bisa Terjadi?
Tubuh punya cara sendiri dalam merespons tekanan psikologis. Ketika stres berlangsung lama, sistem saraf otonom (yang mengatur fungsi otomatis tubuh seperti detak jantung dan pencernaan) menjadi terlalu aktif. Ketika emosi tidak diolah dengan baik, tubuh sering kali menjadi saluran ekspresinya. Akibatnya, tubuh mengeluarkan reaksi fisik yang seolah berasal dari penyakit medis—padahal sumbernya adalah luka emosional yang belum selesai.
Kamu mungkin berkata, “Aku sehat-sehat saja saat diperiksa dokter.” Tapi rasa sakit itu nyata, dan kamu tetap butuh pertolongan.
Baca Juga: Generasi Z dan Kesehatan Mental: Dari Stigma ke Kesadaran
Psikosomatis Bukan Berarti Kamu “Lebay”
Sayangnya, banyak orang menganggap remeh kondisi ini. Mereka mengira penderita psikosomatis hanya mencari perhatian atau “terlalu sensitif”. Padahal, ini adalah masalah medis yang sah dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari jika tidak ditangani.
Mengabaikan psikosomatis hanya akan membuatnya semakin memburuk. Dalam kondisi seperti ini, kamu mungkin jadi bolak-balik ke dokter. Namun, meski berbagai pemeriksaan telah dilakukan, hasilnya tetap menunjukkan bahwa kamu “baik-baik saja”. Alih-alih membaik, kamu malah makin frustrasi dan kehilangan arah.
Bagaimana Mengatasi Psikosomatis?
Kabar baiknya, psikosomatis bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat. Jika kamu merasa ini menggambarkan kondisimu, tenang—kamu tidak sendiri, dan ada solusi. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu tempuh untuk mulai memahami dan mengatasi psikosomatis yang kamu alami:
- Sadari dan Terima
Akui bahwa gejala yang kamu rasakan mungkin bersumber dari stres atau emosi. Ini bukan kelemahan, melainkan tanda bahwa tubuhmu sedang minta tolong. - Lakukan Mental Health Check-Up
Cobalah skrining kesehatan mental. Layanan ini bisa membantumu memahami kondisi psikologis secara lebih objektif. - Konseling dengan Psikolog
Terapi atau konseling adalah jalan aman dan terbukti efektif untuk mengelola gejala psikis yang berdampak pada fisikmu. Psikolog akan membantumu memahami akar emosional dari gejala tubuh yang kamu alami. - Gaya Hidup Sehat
Perbanyak olahraga ringan, makan bergizi, dan tidur cukup. Meski terdengar sederhana, gaya hidup sehat memberi efek positif pada keseimbangan mental.
Saatnya Dengarkan Tubuh dan Pikiranmu
Tubuh selalu memberi sinyal ketika ada yang tidak beres. Jika keluhan fisik tak kunjung hilang meski sudah periksa ke dokter, mungkin sudah waktunya kamu memeriksa kondisi mentalmu.
Sanara siap membantumu melalui layanan konseling online yang fleksibel dan mudah diakses. Kamu bisa memilih konseling lewat chat, suara, atau video call—semua dari rumahmu sendiri.
Hubungi Sanara Sekarang
📞 WhatsApp: 0881-0818-50808
📧 Email: halo@sanara.id