Dukungan Kesehatan Mental Remaja di Era Digital

remaja duduk gelisah karena tekanan sekolah dan sosial media
11 Jun

Tekanan Sekolah dan Sosial Media: Cara Mendukung Kesehatan Mental Remaja

Dukungan kesehatan mental remaja menjadi sangat penting di tengah tekanan sekolah dan sosial media yang semakin kompleks. Remaja seringkali tampak baik-baik saja, tapi sebenarnya berjuang dalam diam.

Mereka dihadapkan pada ekspektasi akademik, standar kecantikan atau popularitas online, dan rasa takut tertinggal dari teman-temannya. Semua itu bisa menekan mental jika tak ditangani dengan baik.

Mengapa Remaja Rentan terhadap Tekanan?

Remaja sedang berada dalam masa pencarian jati diri. Saat mereka ingin diakui oleh teman sebaya, mereka juga diharapkan mampu berprestasi di sekolah. Ketika nilai turun atau tidak mendapat cukup “likes” di media sosial, mereka bisa merasa gagal. Perasaan ini mudah berkembang menjadi stres, cemas, bahkan depresi.

Lebih jauh, media sosial sering menampilkan gambaran hidup yang tidak realistis. Remaja bisa merasa tidak cukup baik ketika membandingkan dirinya dengan orang lain. Hal ini menambah beban psikologis yang sudah mereka pikul di sekolah.

Cara Orang Tua Bisa Mendukung Kesehatan Mental Remaja

Alih-alih memarahi atau memberi nasihat panjang, orang tua bisa mulai dengan mendengarkan. Tanyakan dengan lembut bagaimana hari mereka. Gunakan kalimat seperti, “Ibu/Bapak penasaran, apa hal paling berat yang kamu rasakan minggu ini?” Pertanyaan terbuka membuat remaja lebih nyaman bercerita.

Lalu, beri validasi terhadap perasaan mereka. Hindari meremehkan keluhan remaja. Misalnya, daripada berkata, “Itu cuma masalah sepele,” lebih baik katakan, “Kedengarannya memang berat, kamu hebat sudah bisa melewatinya.”

Selain itu, penting untuk menetapkan batas penggunaan media sosial bersama anak. Bukan melarang, tetapi mendampingi. Misalnya, buat waktu bebas gadget di malam hari atau saat makan bersama.

Baca Juga: Konsultasi Psikolog Online Jakarta: Solusi Atasi Stres dan Cemas

Kapan Perlu Konsultasi dengan Psikolog?

Jika remaja mulai menarik diri, kehilangan semangat belajar, atau sering mengeluh cemas, saatnya mencari bantuan profesional. Konsultasi psikolog bukan berarti anak “bermasalah.” Justru, ini adalah langkah bijak untuk mencegah masalah berkembang lebih jauh.

Konseling bisa membantu remaja mengenali emosinya dan belajar strategi mengelola tekanan. Kamu sebagai orang tua juga akan mendapat panduan terbaik untuk mendampingi mereka.

🌱 Dukungan Kesehatan Mental Remaja

Jangan menunggu masalah menjadi besar. Dampingi remaja sejak awal, dan jika perlu, ajak mereka berbicara dengan psikolog.
📞 WhatsApp: 0881-0818-50808
📧 Email: halo@sanara.id

Categories

Konseling Jadi Mudah dan Aman

Hubungi Kami
Cart

No products in the cart.

Search
Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare